Thursday, August 23, 2012

The Mulawi Girls

Pagiii...

Hari ini sebenernya udah masuk kantor. Tapi karena gue masih dalam masa cuti.. gue masih rebahan di kasur... hahaha... *ngga penting*

Oke.. Kemarin gue lagi ngumpul sama sepupu-sepupu. Jelas dong kalo ngumpul pasti yang ada ya poto-poto. Dan sepupu gue yang cowok yang jadi korban. *Sebut saja namanya Kumbang*

Sebenernya, kita ngumpul ngga ada maksud lain dan ngga bukan adalah membuat girl band. Kita kepengen nyaingin Cherrybelle. Setidaknya kalo ada acara Anugrah Musik Indonesia kita bisa tampil, sukur-sukur dapet nominasi. Amin...

Konsep Cover Album


Kita menamakan band cewek ini The Mulawi Girls. Mulawi adalah nama kakeknya kakek kita.Entah kenapa kita ambil nama itu. Yang jelas terdengar keren dan kece.

Band ini terdiri dari:
Kanan ke kiri : MIEKE, EVI, NURUL, NENENG



Mieke, sebagai leader dan main vocal dan dancer
Evi, sebagai main vocal dan dancer
Nurul, sebagai rapper dan dancer
Neneng, sebagai main rapper sekaligus maknae

Untuk menjadi sebuah girl band itu cukup susah dan ngga mudah. Semua butuh proses. Latihan jangan di tinggalkan. Dibully sudah seperti makanan harian. Tegar dan ngga punya malu. Dan itu semua secara ngga langsung telah kita miliki. -___-"

Yang jadi masalah... Mau dibawa kemana suara kita???

Mieke, ngga usah diraguin lagi kemampuan dancenya. Sepupu gue ini sudah malang melintang di dunia per-dancer-an. Doi sekolah sarjana jurusan seni tari. Mau tari modern, tari jawa, tari bali, tari yamko rambe yamko? Bakalan dilibas habis sama doi. Namun, ketika dia menyanyi, dosennya bilang "Suara kamu kaya Buto" *Buto=Raksasa*. *Hening.

Evi, Gue. Ngga usah diraguin juga kemampuannya. Gadis berperawakan kekar ini sangat jago menyanyi Alamat Palsu dan Iwak Peyek. Tiap ada acara kantor yang berhubungan dengan dangdut koplo, doi selalu ada dibarisan depan yang didaulat menjadi vocalist. Ngga hebat gimana, pernah menggoyang Kantor Walikota Jakarta Barat dengan lagu Prahu Layar. *Hening.

Nurul, calon bidan. Mahasiswi semester akhir ini memiliki banyak fans. Banyak cowo yang suka pada doi. Setidaknya, dengan menggaet dia ikut di dalam band, secara ngga langsung girl band ini sudah memiliki banyak fans. Meskipun kemampuan suara Nurul... ah sudahlah... *Hening.

Neneng, SMP kelas I. Ya Tuhaan... sepupu gue yang satu ini memiliki badan bongsor melebihi gue. Masih kelas 1 SMP berat badan udah sama kaya gue. Tinggi badan lebih tinggi dari gue. Jangan tanya suara. *Hening.

Untuk pemanasan sebagai girl band internasional, kita take beberapa foto dahulu *bilang aja banci kamera*. Sengaja take foto di hutan, biar penggemar-penggemar mengira kita down to earth.





Eh... Salah Upload

Bersama Sang Fotografer *sebut saja namanya Kumbang*. Mirip Fauzi Baadilah -_-"

tak lupa foto gaya alay
Semoga The Mulawi Girls bisa eksis sampai negri gingseng. Amin

Wassalam ;))

Tuesday, August 21, 2012

Sayonara, Kapan-kapan main lagi ya ^^ ( Luci & Jelita Part 4)

Hari sudah sore, Luci dan Jelita juga sudah kelihatan lelah. Sembari menunggu waktu berbuka, kitapun pulang kerumah.

Luci dan Jelita tidak suka pedas. Kebalikan dari saya dan Mieke. Sangat suka pedas. Ibu menyiapkan makanan ikan goreng kering dan bakso kuah. Luci dan Jelita makan dengan lahap. Saya dan Mieke juga lahap, tentu saja ditambah sambal terasi super pedas. Ekspresi Luci dan Jelita melihat sambal yang ada di piring saya "hooooo... pedaassss", lucu sekali, kitapun tertawa.

Kita makan sambil ngobrol, dan ternyata saya memiliki idola yang sama denga Jelita.

Jelita : Yang pedas itu Kimuchi, Kimuchi
Evi    : Kimchi?
Jelita : Iya, Kimchi, Korea
Evi    : ooohh.. Korea?? *mata belo*
           Suka Super Junior?
Jelita  : Suka suka... Donghae... Eunhyuk... tampan tampan
idola Evi dan Jelita ^^

Evi     : *sambil joget sorry-sorry* *nyanyi* Sorry- sorry -sorry -sorry... Saya juga suka Donghae, tampan, hehehe
Joget sorry sorry

Mieke, Luci, Jelita: hahahahahaha...
Evi     : Suka BIG BANG? TOP, G-Dragon??
G-Dragon

Jelita   : Suka, saya suka G-dragon
Evi     : *nyanyi* FANTASTIC BABY.... hahahaha
Mieke: Wah.. baru nyambung kalau ngomongin Korea... hahaha
Evi     : Luci suka Super Junior?
Luci   : Saya tidak suka Super Junior, tapi ayah saya suka Sonisude
Evi     : Sonisude? Apa itu? SNSD kah?
SNSD

Luci    : iya.. SNSD
Jelita   : SNSD... Sonisute... sama.. hahaha
Evi, Mieke, Luci: hahahahhaa...

Sebelum Luci dan Jelita pamit, kita foto-foto memakai baju kembaran. I love BLITAR. umm... ngga kalah sih ya fotonya sama SNSD. Lucu dan cute semua... hihihi

 Sayonara Luci... Sayonara Jelita.... ^^

Bung Karno Graveyard (Luci & Jelita Part 3)

Setelah berfoto-foto ria di Candi Penataran, Luci dan Jelita kita ajak ke Makam Proklamator. Makam Bung Karno. Disana tak lupa foto-foto narsis juga. Kita pun menjadi pusat perhatian. *sudah biasa* *hihihii*

Sebelum menikmati foto-fotonya, paling afdol membaca dulu sidikit informasi berikut ini. :)

Komplek Makam Bung Karno


“JASMERAH”..Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.

Membaca Ungkapan  diatas, Pikiran kita langsung tertuju pada diri sang Proklamator kemerdekaan Indonesia, Ir H Sukarno. Sebagai Tokoh yang sangat berjasa atas  Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia , maka sudah barang tentu kebaikan dan jasa besarnya  akan selalu  dikenang oleh rakyat Indonesia.
KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO Sang “Proklamator” berlokasi di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanawetan Kota Blitar Jawa Timur.  KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO telah menjadi ikon bagi Kota Blitar. Bahkan bisa dikatakan kata SUKARNO identik dengan  kata BLITAR, begitupun sebaliknya. Ikon itulah yang membuat kota Blitar menjadi salah satu tujuan wisata ternama di Jawa Timur.

Memasuki KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO dimulai dari sebuah gapura Agung yang menghadap ke selatan. Bangunan utama disebut dengan Cungkup Makam Bung Karno. Cungkup Makam Bung Karno berbentuk bangunan Joglo, yakni bentuk seni bangunan khas masyarakat   jawa.  Makam Bung Karno di apit oleh kedua Orang Tua Beliau, di sebelah  kiri ada  Makam Ayahanda "R. Soekeni Sosrodihardjo" dan di sebelah kanan  ada Makam Ibunda "Ida Aju Njoman Rai". 

Cungkup Makam Bung Karno diberi nama Astono Mulyo. Diatas Makam diletakkan sebuah batu pualam hitam bertuliskan :Disini dimakamkan Bung Karno Proklamator Kemerdekaan Dan Presiden  Pertama Republik Indonesia. Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.

 Dahulu kala, Peziarah hanya bisa melihat batu nisan dari luar kaca penyekat. Dan pada  masa Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati sebagai wapresnya, dinding kaca yang membalut bangunan makam itu dibongkar total. Dan Kini setiap peziarah yang datang ke joglo makam tersebut bisa langsung menyentuh batu nisan.

Selain berziarah ke makam , di  Areal KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO juga terdapat  perpustakaan Bung Karno yang menyediakan banyak koleksi buku peninggalan sang Proklamator. Di perpustakaan ini, Pengunjung bisa lebih banyak memperoleh informasi tentang segala sesuatu berkaitan dengan sepak terjang perjuangan Bung Karno.

Selain perpustakaan, Areal  KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO juga terdapat Museum Bung Karno yang menyimpan banyak koleksi benda - benda peninggalan Bung Karno. Salah satu koleksi yang paling banyak menjadi daya tarik pengunjung, adalah lukisan Bung Karno. Konon lukisan ini seperti manusia yang masih hidup. Dibagian dada lukisan ini terdapat irama denyut nadi yang berdetak. 

Selain menyimpan lukisan dan foto Bung Karno,  museum ini juga menyimpan bendera merah putih yang terbuat dari kain mukena dan sempat dikibarkan di  Rengasdengklok. 
banggawisatalokal.blogspot.com


Nah... Kalo sudah membaca tentang Makam Bung Karno, maka boleh melihat foto kita-kita yang lagi narsis manis... ^^






to be continued...

Penataran Temple ( Luci and Jelita Part 2 )

Luci dan Jelita datang ke rumah hanya sehari, malamnya mereka harus kembali ke home stay mereka di Malang. Jadi kami hanya mengajak jalan- jalan ke Candi Penataran dan Makam Bung Karno. Dan ini beberapa foto narsis kita di Candi Penataran, namun sebelum itu, ada baiknya membaca dulu bagaimana sejarahnya. hehehe ^^

Sejarah Candi Penataran

Candi Penataran terletak di desa Penataran, kecamatan Nglegok, kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Lokasinya yang terletak di kaki gunung Kelud, menjadikan area Candi Penataran berhawa sejuk. Candi Penataran adalah kompleks percandian terbesar dan paling terawat di provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Candi Penataran merupakan candi yang kaya dengan berbagai macam corak relief, arca, dan struktur bangunan yang bergaya Hindu. Adanya pahatan Kala (raksasa menyeringai), arca Ganesya (dewa ilmu pengetahuan dalam mitologi Hindu), arca Dwarapala (patung raksasa penjaga pintu gerbang), dan juga relief Ramayana adalah bukti tidak terbantahkan bahwa Candi Penataran adalah candi Hindu.

Prasasti Palah yang terdapat di area Candi Penataran mengabarkan bahwa candi ini mulai dibangun sekitar tahun 1194, pada masa pemerintahan raja Syrenggra yang memerintah kerajaan Kadiri, dan selesai pada masa kerajaan Majapahit. Dengan demikian candi ini melewati masa tiga kerajaan besar Nusantara yaitu Kadiri, Singasari, dan Majapahit. Candi Penataran memegang peranan cukup penting bagi kerajaan-kerajaan tersebut, yaitu sebagai tempat pengangkatan para raja dan tempat untuk upacara pemujaan terhadap Sang Pencipta.

Berbagai kajian oleh para sejarawan terhadap teks-teks kuno, kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca, misalnya, dijelaskan bahwa Candi Penataran sangat dihormati oleh para raja dan petinggi kerajaan besar di JawaTimur. Candi Penataran pernah menyimpan abu dari raja Rajasa (Ken Arok) pendiri kerajaan Singasari, dan juga abu dari raja Kertarajasa Jayawardhana (Raden Wijaya) pendiri kerajaan Majapahit. Bahkan konon, menurut legenda rakyat setempat, sumpah sakral Mahapatih Gajah Mada untuk menyatukan seluruh Nusantara dalam kekuasaan Majapahit, yang dikenal dengan nama “Sumpah Palapa”, diucapkan di Candi Penataran.

Lokasi : Ds Penataran, Kec Nglegok, Kab Blitar, Prop Jawa Timur, Indonesia
Koordinat GPS : 8° 00’59.06″ S 112° 12’34.90″ E
www.purnamaserulingpenataran.com

Sudah dibaca kan sejarahnya? sekarang tinggal foto-fotonya... hihihii ^^






"foto dengan pohon kelapa. di Jepang tidak ada pohon kelapa" kata Luci





foto sama Mas Septa, mas fotografer merangkap translator, hihihi
to be continued...

Beautiful with Jilbab ^^ (Luci & Jelita Part 1)

Selamat pagi!!

Notes: Sengaja Postingan kali ini saya tulis memakai bahasa baku, ngga baku-baku amat juga sih. hihihii.... Agar teman saya dari Jepang bisa mengerti ^^, Hai Luci.. Hai Jelita...

Sehari sebelum Lebaran, saya mendapat 2 orang tamu yang sangat istimewa.

"Nama saya Luci" "Nama Saya Jelita" Kata itu yang pertama kali saya dengar dari Luci dan Jelita. Dua gadis Jepang ini menyapa saya dengan sangat ramah dan hangat. Mereka berdua adalah murid dari sepupu saya, Mieke. Kita pun ngobrol dan bercerita panjang lebar. :)

Ketika saya memakai jilbab, Luci pangling dengan saya, dia mengenalkan kembali namanya. "Nama saya Luci", saya, Mieke, dan ibu tertawa melihat kelucuan Luci. Saya bilang kalau saya adalah Evi. Saya memakai jilbab. Luci ingin mencoba Jilbab yang saya pakai. Gayung bersambut, saya dandanin Luci dan Jelita memakai Jilbab koleksi saya.

Dan inilah tutorial jilbab bersama Luci

si lucu Luci
1. Pasang ciput. Menjaga agar rambut tidak berantakan. Disini Luci kelihatan seperti boneka. Ngegemesin.
2. Pasang jilbab seperti pada gambar. hihihi... Disini Luci tetap lucu ^^
3. Rapikan jilbab memakai peniti. Luci tidak pernah berhenti tertawa.
4. Luci sudah cantik memakai jilbab ala Evi.... ^^

Ini foto bersama Luci dan Jelita. Jelita sangat cantik memakai jilbab. Subhanallah :)
mirip kan? mirip ^^

to be continued...

Monday, August 13, 2012

I'm Not An Angel

Siang...

Haus... Panas... Hatipun ikutan panas... *ehh..

Sorry sorry, ini bulan puasa, ngga boleh ngeluh #sikap


Entah kenapa, gue hari ini bad mood abis. Sebagai public-servant-yang-lagi-menjadi-sorotan-media, banyak yang bilang *peraturan-pun bilang* kalo harus nebar senyuman, ramah, nyengir, rajin membantu dan menjadi pelayan masyarakat.

PELAYAN SIH PELAYAN, TAPI NGGA GINI GINI JUGA KALEEE... *pinjem kata-kata SKETSA*

Kadang gue bimbang, gue ngga kepengen juga di lahirkan sebagai public-servant-yang-harus-nebar-senyuman-ramah-nyengir-rajin membantu-dan-menjadi-pelayan-masyarakat. Namun apa daya, saat ini cuman ini satu-satunya sumber gue buat beli berlian. Gue manusia biasa. Kadang gue juga kepengen hidup dengan kehidupan gue sendiri.*meskipun masih mengharap gaji negara* *tetep*

sengaja gue pilih Angel yg gendut
Gue ngga iri kok, sumpah, gue ngga iri sama public servant asuhan tetangga-tetangga sebelah. Kadang mereka juga ngga ramah-ramah amat, sering judesnya, reward n punishment disana cuman sebagai mitos. Tapi jauh dari sorotan media, keknya mereka tuh adem-adem aja. Giliran sekali aja gue ngga ramah ama salah seorang WNI-yang-ngakunya-bayar-kontribusi-wajib itu, gue diancam dilaporin ke 5**2**, Damn!

Gue ngga ramah toh juga ada alasannya. Prinsip gue "Kalian bersikap baik ke gue, gue bakalan bersikap jauh lebih baik ke kalian. Sebaliknya, karena gue bukan malaikat".

Cobaan puasa memang berat. Gue harus cari mood booster buat ngilangin bad mood gue ini. *browsing gambar es buah*

Wassalam





Thursday, August 9, 2012

Migration

Malem...

Gue lagi libur kuliah... dan gue juga ga ada kerjaan lain selain stalking timeline gebetan. Saking ngga ada kerjaan banget, tetiba gue ingat hari ini tanggal 9 Agustus 2012 dan gue pun ingat kalo hari ini juga tepat 3 tahun gue nyari makan di Jakarta Raya ini.

Cerita bermula dari pengumuman penempatan lewat internet. Hari itu hari Jumat, 7 Agustus 2009. Status gue masih seorang Trainee di kantor idaman, kenapa kantor idaman? karena tinggal ngesot doang dari rumah. 15 menit nyampe tanpa macet dan polusi. Yak.. Blitar adalah kota yang damai sampai-sampai ngga ada mol dan bioskop yang tumbuh disana.Dan itu istimewanya :D, love you... BLITAR BUMI BUNG KARNO!! <(@_@)9 *sampe disini aja alay nya*

Penyakit malas gue kambuh, gue bolos kantor, gue tidur-tiduran ayam di rumah, jelas... gue belum mandi juga. Waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB. Gue dapet telfon dari salah satu pegawai kantor kalo udah penempatan. Seperti kilatan petir, gue penempatan dapet Jakarta. GILAK NGGA SIH? gue... iya gue.. anak semata wayang, udah pede kalo bakalan dapet kota Malang, ternyata bakalan mengais rejeki di kota metropolitan sendirian... gue nangis.

Gue nangis sampe jam 5 sore. Nangis gue makin menjadi setelah telfon ke kantor Jakarta, gue diminta hari Senin udah lapor menghadap kasubag kepegawaian. GILAK KUADRAT!!! Hari itu hari Jumat men, tinggal Sabtu, Minggu, dan udah Senin. Ya kalo di kampung gue ada bandara. Stasiun kotanya aja cuman dilewatin 1 kereta ekonomi dan 1 kereta eksekutif jurusan Jakarta sehari sekali. Gue pasrah. Untung bokap punya kenalan calo tiket. Akhirnya gue dapet 2 tiket kereta eksekutif buat hari Sabtu, 1 tiket buat gue, 1 tiket buat bokap. *cium pipi bokap*

Masalahnya ngga cuman soal tiket. Tapi... GUE DI JAKARTA TINGGAL DIMANA? Modal SKSD, gue nge-message facebook kakak kelas 3 tahun diatas gue yg udah setahun tinggal di Jakarta. Gue belum pernah kenal, tahu ataupun ngobrol. Tapi pada akhirnya gue dapet nomor telfonnya, muehehee.... Dan bisnispun dimulai. Gue dapet kost. Alhamdulillah...

Eitss... gue kan ga tau Jakarta, pun bokap gue. Arah mata angin juga ga paham. Gue minta kakak kelas tadi buat jemput minggu pagi di stasiun Gambir. Dan mujurnya gue, dia mau. Mungkin karena kebaikannya ke gue, sekarang istri kakak kelas tadi cantik. Kalo mau istri dan suami kalian cantik dan ganteng, baik-baik lah ke gue. InsyaAlloh... *muehihihihii...*

Gue berangkat cukup dengan 1 koper ukuran sedang. gue bawa 5 stel baju kerja dan 2 setel piyama. 5 stel baju kerja karena gue kerja 5 hari seminggu, 2 stel piyama karena kalo piyama satu dicuci gue masih bisa pake piyama satunya. Pikiran gue masih simple waktu itu. Maklum masih 19 tahun.


Ilustrasi doang, bukan gue apalagi bokap gue -_-"


Tepat pukul 10.30 WIB hari Minggu tanggal 9 Agustus 2009, gue nyampe di stasiun Gambir. Gue panik. Gue terlanjur bilang ke kakak kelas kalo gue nyampe pukul 08.00 WIB karena di tiket tertulis 07.30 WIB, gue udah ngasih excuse . Pastinya kakak kelas gue yang baik hati itu nungguin gue sama bokap dari jam 8. Waktu itu PT KAI masih hobby nge-PHP-in customernya. Janjinya selalu palsu. Sekarang juga sih -_-". Karena ngga enak sama kakak kelas, gue minta ke kosan naik taksi aja. Rasa 'ngga enak' gue semakin menjadi setelah taksinya dibayarin sama kakak kelas. Ya Tuhan... Lucky me!!! \(*__*)/ mental gratisan.

Entah apa karena bokap gue ngga kerasan sama panasnya Jakarta, atau karena ngga mau tinggal di kost yang lebih mirip kotak pensil daripada kamar. Sempit mamen. Beliau bilang ke gue kalo sore nanti bakalan balik ke Blitar. Karena gue cukup punya gengsi tinggi. Gue iyain. Padahal dalem hati gue ketakutan setengah mati tinggal di kotak pensil baru itu. >.<

Hari pertama gue di Jakarta, gue merasa asing, ngga nyaman, udaranya bauk, kotor, banyak tikus di got. Beda 180 derajat sama lingkungan gue di rumah. bersih, ngga ada got, udaranya wangi, angin sejuk semilir. Malem hari gue nangis. Semaleman gue nangis. Masih ngga percaya kalo gue bakalan tinggal di Jakarta buat waktu yang cukup lama.

Beberapa menit lagi gue bakalan menginjak tahun keempat mengais rejeki disini. Iya tahun keempat kalo dianalogiin sama anak SD gitu mereka udah dapet pelajaran IPS. Gue? Apa yang gue dapet setelah 3 tahun di Jakarta? Entahlah... Gue cuman merasa kalo sifat dasar gue ngga berubah. Gue masih ngga bisa egois ke orang lain seperti kebanyakan orang Jakarta. Gue masih bisa menjaga perasaan orang lain. Dan gue masih berusaha berbuat baik ke orang lain, meskipun kadang pahit juga balesannya. *agak curcol* hihihii... Whatever-lah... gue masih inget kata-kata temen gue tadi siang. Kurang lebih seperti ini "Berbuat baik ke orang lain itu akibatnya bukan buat orang lain itu, tapi buat diri sendiri" intinya sih ya, kalo kita berbuat baik sama orang lain, pasti akan dapet balesan meskipun bukan dari orang yang kita tolong. Contohnya seperti gue pas pertama kali dateng ke Jakarta. Gue dikasih kemudahan dalam segala hal. Telepas gue nangis tengah malem. Itu karena gue masih pengen nyium ketek mama aja pas tidur.

Malem ini gue agak waras. Makanya gue ngebagi sedikit pengalaman gue yang sedikit agak waras juga. Umm... Bye bye...

Nawaitu shoumagodin an adai fardhusahri romadhona hadihisanati lillahi ta'ala... *baca sekarang soalnya sering ketinggalan sahur*

Wassalam ;)





Wednesday, August 8, 2012

Ashanty's Kaftan, Syahrini's Kaftan, and Evi Wulandari's Kaftan

Ya Tuhan... sebegitu berpengaruhnya nama Ashanty dan Syahrini di jagad Indonesia. Dua wanita berbedak-tebal ini sangat sering wara wiri di acara gosip pagi hari, siang dan malem. Gilak... ngga bosen gitu si wartawan, gue yang ga pernah liat aja males banget ngomongin mereka. *menurut ngana ini ngga ngomongin???* oke... disini gue bukan sedang ngomongin kehidupan pribadi 2 wanita-temen-duet-Anang-Hermansyah ini, tapi lebih membahas ke Pengaruh-Bedak-Tebal-Ashanty-dan-Syahrini-Terhadap-Perkembangan-Kaftanisasi-Di-Indonesia. *kek judul skripsi* -__-

Entah mereka memakai merk bedak apa... *hening*

Disini gue juga sempet nyoba mix and match berbagai macam kaftan. dan kita bandingin, Kaftan mana yang lebih keren. Muahahahaha... here we go...


1. Kaftan ASHANTY
"Kaftan Ashanty kebanyakan menggunakan bahan shifon dan ceruti. Model dasarnya seperti gamis konvensional yang menjuntai sampai dekat mata kaki. Namun di bagian lengan dibentuk melebar alias lengan kelelawar atau kalong. Adapun leher gamis dipotong membentuk huruf V. Payet dan manik dipasang sepanjang potongan leher terus ke tengah gamis membentuk garis vertikal sampai bawah." - Tempo.Co


Kaftan Ashanty



2. Kaftan SYAHRINI
"Kaftan Syahrini modelnya seperti gamis, tapi lebar di lengan samping kanan dan kiri. Rancangan teranyar kaftan ini ditambahi tudung di bagian belakang leher. Manik-manik kaftan Syahrini menumpuk di bagian dada bahkan menjalar sampai perut."-Tempo.Co

Kaftan Syahrini

 3. Kaftan EVI WULANDARI
"Kaftan Evi Wulandari lebih buat orang-orang yang berbadan subur, hamil 7 bulan, ataupun ibu-ibu arisan. Kaftan ini berbahan dasar materi yang ringan. Jadi hati-hati aja kalo lagi di tengah sawah memakai kaftan ini,  ntar dikira layangan." -Galau.Co


gue dengan balutan kaftan ungu, mirip ashanty dikit lah...
kaftan gold membalut tubuh gue *nohope*

yg tengah lagi nyari gope'an
tinggal nambahin kaus kaki, udah kek jatilan -_-
Kaftan sebenarnya baju yang sangat simple dan menarik. Baju terusan ini bisa dipakai ke acara santai maupun glamour. Tergantung bagaimana kita cakap dalam mix and match asesoris, memilih kaftan yang cocok sama bentuk tubuh, dan pandai-pandai memburu diskonan *abaikan yang terakhir*.

Wassalam :)